TAVULLIA - Bersemat predikat pembalap tertua dalam kejuaraan dunia MotoGP, Valentino Rossi menjadi pembalap paling menyita perhatian di 2015. Rider Italia asal Movistar Yamaha gagal di lintasan namun mendominasi hati fans.
Rossi adalah sorotan di sepanjang balapan tahun ini. Dia menjadi pembalap paling banyak mengumpulkan podium, 15 dari 18 balapan karena hanya di San Marino, Australia dan Valencia dia gagal finis di tiga besar.
Pembalap Italia itu merupakan satu dari dua pembalap yang berpeluang meraih gelar juara dunia 2015, selain rekan satu timnya sendiri, Jorge Lorenzo. Namun pembalap berjuluk The Doctor gagal menggapai mimpinya setelah serangkaian kontoversi lahir di ujung balapan.
Rossi menuding Lorenzo dan pembalap Spanyol lain, Marc Marquez terlibat konspirasi. Dia juga dihukum untuk memulai balapan dari posisi buncit pada race paling krusial di GP Valencia. Alhasil, Rossi gagal mempertahankan puncak klasemen dan harus merelakan gelarnya menjadi milik Lorenzo.
Dalam banyak kesempatan, Lorenzo menyebut race di 2015 adalah yang paling 'gila' dari seluruh balapan yang telah dia jalani. Betapa tidak, Lorenzo meraih gelar juara dunia di detik-detik akhir kejuaraan dunia berlangsung.
"Tak ada yang lebih dramatis dan paling seru seperti final musim lalu. Kami mencapai tikungan terakhir tanpa tahu siapa yang akan menjadi juara," kata Lorenzo seperti dikuti MotoGP.
"Itu adalah balapan yang paling luar biasa, paling tidak selama 30 tahun terakhir. Atau bahkan mungkin dalam sejarah MotoGP dan saya yang menang," sambungnya.
Apakah kehilangan gelar juara dunia membuat Rossi ditinggal penggemar? Sejumlah jajak pendapat digelar dan meyimpulkan Rossi merupakan pembalap paling digandrungi sepanjang tahun ini.
Crash misalnya. Situs berita yang sudah sejak 2008 menggelar poling akhir tahun, menyebut Rossi sebagai pembalap paling berpengaruh di 2015. The Doctor meraih poin 8.4 dari skala 1-10, padahal Lorenzo yang memenangkan gelar juara dunia, hanya berada di urutan ketiga hasil poling tersebut.
Di negeri kelahiran Rossi, jajak pendapat juga digelar. Nama Rossi kembali memuncaki daftar atlet paling berpengaruh di Italia, menggeser nama-nama besar seperti pesepakbola Andera Pirlo dan si bengal yang kontroversial, Mario Balotelli.
Menyitir dari berbagai sumber, Rossi memang punya rekor mentereng. Angka-angka yang dia kumpulkan sejak menggerus aspal sebagai pembalap grand prx sepeda motor, tidak bisa dipandang sebelah mata. Berikut fakta menarik Rossi, pembalap paling kontroversial di 2015.
- Valentino Rossi memenangkan 16 podium dari 18 balapan musim 2015. Empat kemenangan, tiga kali finis di posisi kedua dan delapan kali finis di posisi ketiga.
- Rossi membuat 325 poin sepanjang 2015 dan hanya kalah lima poin dari Lorenzo yang memenangkan gelar juara dunia.
- Pembalap 36 tahun telah membuat 330 kali start balap (terbanyak di antara pembalap aktif lain), 211 di antaranya melahirkan podium.
- 61 podium telah dicetak Rossi sepanjang karier, total 5.418 poin telah dikumpulkannya.
- Rossi juga memenangkan gelar juara dunia di lima kelas berbeda. Di kelas 125cc(1997), 250cc (1999), 500cc (2001), 800cc dan 990cc (2002, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009).
- Pembalap yang mempertahankan gelar juara dunia terlama, 19 tahun 12 hari. Pertama menang di GP Ceko pada 18 Agustus 1996, terakhir menang di GP Inggris pada 30 Agustus 2015.
0 Response to "2015, Tahun Kontroversial Valentino Rossi"
Post a Comment