Rio Haryanto tinggal selangkah lagi mengikuti ajang balap mobil paling bergengsi di dunia, Formula1. Dia telah menadatangai kontrak dengan Manor Marussia.
Kontrak itu datang ke pihak Rio pada Sabtu (12/12/2015) malam WIB. Namun demikian, pembalap asal Solo itu masih menunggu verifikasi FIA (otoritas F1) untuk berlaga di Formula 1 tahun depan.
Untuk masuk ke F1, Rio membutuhkan 15 juta euro, atau setara dengan Rp 225 miliar. Dia baru mendapatkan uang dari sponsor, yakni PT Pertamina (Persero) sebesar 5 juta euro.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun langsung memberikan surat jaminan kepada Manor agar Rio bisa berlaga di F1 tahun depan. Surat itulah yang mempengaruhi Manor untuk memberikan kepercayaan kepada Rio.
Meski sudah memberikan surat jaminan, ternyata Kemenpora belum punya uang untuk menambal kekurangan Rio yang berjumlah 10 juta euro. Menpora Imam Nahrawi meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selain Pertamina membantu pembalap asal Solo tersebut.
"Kami terus berusaha dan memohon kepada pihak-pihak, baik BUMN maupun swasta lain. Sebab, ini menyangkut uang yang tidak sedikit. Di samping juga ini akhir tahun anggaran maka saya harap dari manajemen Rio untuk minta interval (kepada Manor) waktu sampai Maret-Arpril 2016," imbuh Menpora.
Tidak hanya manajemen Rio, Menpora juga pihaknya terus berkomunikasi dengan Manor agar pembalap yang tahun lalu berlaga di GP2 itu bisa satu lintasan dengan Lewis Hamilton.
"Kami akan komunikasi dengan Manor. Kami terus memperjuangkannya. Semoga usaha dan perjuangan ini dimudahkan oleh Allah," jelas Imam.
0 Response to "Demi Dukung Rio Haryanto ke F1, Menpora Cari 10 Juta Euro dari BUMN"
Post a Comment