SEPANG - Bukan rahasia lagi jika pamor Valentino Rossi di pentas MotoGP mengalahkan pembalap manapun. Hal itu pun disadari Jorge Lorenzo yang berstatus rekan setimnya di Movistar Yamaha.
Musim lalu, ada anggapan bahwa Lorenzo tak menghargai Rossi sebagai pembalap senior di Yamaha. Hal itu sempat membuat panas tim Garpu Tala di mana isu pemutusan kontrak pembalap Spanyol berembus kencang.
Sikap Lorenzo yang demikian tak lepas dari tensi panas persaingannya dengan Rossi musim lalu. Di akhir kompetisi, akhirnya sang junior yang berhasil mengangkat trofi juara dunia.
Jelang musim baru bergulir, Lorenzo kembali ditanya soal atmosfer paddock Yamaha yang dianggap lebih condong mendukung Rossi. Pembalap berjuluk X-Fuera memahami hal tersebut memang cukup berimbas pada penjualan produk Yamaha.
"Saya tidak pernah khawatir soal Rossi jadi lebih ramah di media dan ia punya lebih banyak fotografer di sekelilingnya. Saya bahkan melihatnya hal yang normal Yamaha lebih memilihnya untuk menang karena popularitasnya. Sebab cara itu akan menjual motor lebih banyak," ungkap Lorenzo ketika diwawancara secara ekslusif Motorsport, Selasa (9/2/2016).
Lorenzo pun bertekad untuk menyingkirkan status anak emas yang selama ini melekat pada sosok Rossi di Yamaha. "Bagi saya, satu-satunya hal yang penting adalah memiliki peralatan yang sama. Sebab, saya percaya pada kemampuan saya sendiri. Saya juga tahu dengan aturan-aturan maka saya bisa lebih baik lagi. Dalam hal ini, perusahaan ini adalah milik Jepang dan sangat serius dan selalu mendukung saya sebanyak mungkin," katanya.
Lorenzo juga menanggapi komentar bos Yamaha Lin Jarvis soal ketertarikan Ducati padanya. Ia mengatakan, keputusannya saat ini sudah bulat yakni bertahan di Yamaha, bahkan pensiun sebagai pembalap terbaiknya yang saat ini masih dipegang Rossi.
"Pada saat-saat yang paling sulit, saya sudah mengatakan mimpi saya adalah pensiun di sini. Dan bukan hanya itu, setelah meraih gelar saya pikir itu cukup memungkinkan untuk jadi pembalap paling sukses dengan tim ini. Itu akan jadi mimpi saya,"tambahnya.
"Tapi sama seperti saya membuat tim ini jadi prioritas utama, penting bagi mereka untuk menghargai apa yang telah saya berikan kepada mereka. Setelah gelar terakhir Valentino tahun 2009, satu-satunya yang bisa menang dengan Yamaha adalah saya,"pungkasnya.
Musim lalu, ada anggapan bahwa Lorenzo tak menghargai Rossi sebagai pembalap senior di Yamaha. Hal itu sempat membuat panas tim Garpu Tala di mana isu pemutusan kontrak pembalap Spanyol berembus kencang.
Sikap Lorenzo yang demikian tak lepas dari tensi panas persaingannya dengan Rossi musim lalu. Di akhir kompetisi, akhirnya sang junior yang berhasil mengangkat trofi juara dunia.
Jelang musim baru bergulir, Lorenzo kembali ditanya soal atmosfer paddock Yamaha yang dianggap lebih condong mendukung Rossi. Pembalap berjuluk X-Fuera memahami hal tersebut memang cukup berimbas pada penjualan produk Yamaha.
"Saya tidak pernah khawatir soal Rossi jadi lebih ramah di media dan ia punya lebih banyak fotografer di sekelilingnya. Saya bahkan melihatnya hal yang normal Yamaha lebih memilihnya untuk menang karena popularitasnya. Sebab cara itu akan menjual motor lebih banyak," ungkap Lorenzo ketika diwawancara secara ekslusif Motorsport, Selasa (9/2/2016).
Lorenzo pun bertekad untuk menyingkirkan status anak emas yang selama ini melekat pada sosok Rossi di Yamaha. "Bagi saya, satu-satunya hal yang penting adalah memiliki peralatan yang sama. Sebab, saya percaya pada kemampuan saya sendiri. Saya juga tahu dengan aturan-aturan maka saya bisa lebih baik lagi. Dalam hal ini, perusahaan ini adalah milik Jepang dan sangat serius dan selalu mendukung saya sebanyak mungkin," katanya.
Lorenzo juga menanggapi komentar bos Yamaha Lin Jarvis soal ketertarikan Ducati padanya. Ia mengatakan, keputusannya saat ini sudah bulat yakni bertahan di Yamaha, bahkan pensiun sebagai pembalap terbaiknya yang saat ini masih dipegang Rossi.
"Pada saat-saat yang paling sulit, saya sudah mengatakan mimpi saya adalah pensiun di sini. Dan bukan hanya itu, setelah meraih gelar saya pikir itu cukup memungkinkan untuk jadi pembalap paling sukses dengan tim ini. Itu akan jadi mimpi saya,"tambahnya.
"Tapi sama seperti saya membuat tim ini jadi prioritas utama, penting bagi mereka untuk menghargai apa yang telah saya berikan kepada mereka. Setelah gelar terakhir Valentino tahun 2009, satu-satunya yang bisa menang dengan Yamaha adalah saya,"pungkasnya.
(aww)
0 Response to "Tekad Lorenzo Singkirkan Status Anak Emas Rossi di Yamaha!"
Post a Comment