JAKARTA - Pemerintah Indonesia makin serius menyambut gelaran MotoGP pada 2017 mendatang. Saking, seriusnya pemerintah dan sejumlah kementerian terkait kerja nasional alias keroyokan demi mewujudkan mimpi masyarakat tanah air melihat idola mereka tampil di Sirkuit Sentul Internasional.
Hal itu sebagaimana disampaikan Staf Presiden Happy Kurniawan Harinto. Dia menjelaskan, saat ini semua pihak tengah menunggu payung hukum dan surat Keputusan Presiden (Keppres) yang sedang dibuat Sekretariat Negara Republik Indonesia (Sesneg).
"Payung hukum mudah-mudahan di bulan ini sudah selesai terus kemudian masuk kepada aplikasi di lapangan (Sirkuit Sentul). Menunggu Keppres dan yang membuatnya adalah Sesneg, dengan dibantu kementrian yang terkait seperti Kemenpora, dan Kemenpar," ujar Happy, ketika menghadiri acara penghargaan Indonesia Touring Car Awards (ITCA) 2015 di Balai Sarwono, Kemang, Selasa (15/12/2015) kemarin malam.
Happy menjelaskan jika Keppres tersebut keluar, maka sejumlah pihak terkait baru bergerak. Ini adalah salah satu bukti bentuk dukungan dari pemerintah, dan ini sangat menguntungkan terutama di sektor pariwisata.
"Setelah keluar keppres, baru ada pergerakan selanjutnya. Karena inikan sudah ada bentuk kerjasama antara kementerian. Ini salah satu bukti bentuk dukungan dari pemerintah dan sangat menguntungkan bagi pemerintah terutama di sektor pariwisata. Pasti bangga lah Indonesia.
Ketika ditanya kementerian mana saja yang terlibat pada proyek ini, Happy menjelas pasti banyak. Intinya ini adalah kerja nasional atau keroyokan yang totalitas dan pertama kalinya Indonesia bisa menjadi tuan rumah MotoGP.
"Kalau ditanya kementeriannya, pasti banyak lah. Kementerian kesehatan, Kemenpora, Kemenpar, Keuangan, Bappenas. Mungkin bisa jadi BUMN, tapi yang jelas bahwa ini adalah kerja nasional alias keroyokan yang totalitas. Dan untuk kali pertama Indonesia bisa menjadi tuan rumah MotoGP, yang notabanenya akan didatangi 120-150 ribu untuk orang asing itu sendiri minimal 50 ribu," tambah Happy.
Sebelum menutup pembicaraan, Happy berharap agar event besar ini bisa terealisasi. "Tugas kita intinya mengawal dan memastikan bahwa event ini bisa berjalan sesuai dengan track," tutup Happy.
Hal itu sebagaimana disampaikan Staf Presiden Happy Kurniawan Harinto. Dia menjelaskan, saat ini semua pihak tengah menunggu payung hukum dan surat Keputusan Presiden (Keppres) yang sedang dibuat Sekretariat Negara Republik Indonesia (Sesneg).
"Payung hukum mudah-mudahan di bulan ini sudah selesai terus kemudian masuk kepada aplikasi di lapangan (Sirkuit Sentul). Menunggu Keppres dan yang membuatnya adalah Sesneg, dengan dibantu kementrian yang terkait seperti Kemenpora, dan Kemenpar," ujar Happy, ketika menghadiri acara penghargaan Indonesia Touring Car Awards (ITCA) 2015 di Balai Sarwono, Kemang, Selasa (15/12/2015) kemarin malam.
Happy menjelaskan jika Keppres tersebut keluar, maka sejumlah pihak terkait baru bergerak. Ini adalah salah satu bukti bentuk dukungan dari pemerintah, dan ini sangat menguntungkan terutama di sektor pariwisata.
"Setelah keluar keppres, baru ada pergerakan selanjutnya. Karena inikan sudah ada bentuk kerjasama antara kementerian. Ini salah satu bukti bentuk dukungan dari pemerintah dan sangat menguntungkan bagi pemerintah terutama di sektor pariwisata. Pasti bangga lah Indonesia.
Ketika ditanya kementerian mana saja yang terlibat pada proyek ini, Happy menjelas pasti banyak. Intinya ini adalah kerja nasional atau keroyokan yang totalitas dan pertama kalinya Indonesia bisa menjadi tuan rumah MotoGP.
"Kalau ditanya kementeriannya, pasti banyak lah. Kementerian kesehatan, Kemenpora, Kemenpar, Keuangan, Bappenas. Mungkin bisa jadi BUMN, tapi yang jelas bahwa ini adalah kerja nasional alias keroyokan yang totalitas. Dan untuk kali pertama Indonesia bisa menjadi tuan rumah MotoGP, yang notabanenya akan didatangi 120-150 ribu untuk orang asing itu sendiri minimal 50 ribu," tambah Happy.
Sebelum menutup pembicaraan, Happy berharap agar event besar ini bisa terealisasi. "Tugas kita intinya mengawal dan memastikan bahwa event ini bisa berjalan sesuai dengan track," tutup Happy.
0 Response to "Demi MotoGP, Pemerintah dan Kementerian Kerja Keroyokan"
Post a Comment